Tips Sederhana Optimasi Performa Android Studio
Ketika pertama kali install android studio, perangkat kita terasa lama untuk mengerakan fungsi di android studio seperti XML Designer, Terminal, Logcat dan sebagainya.
Saya juga mengalami ini dan menemukan cara untuk mengatasi kendala di atas, Perangkat saya mengunakan Ubuntu CLI + Bspwm (untuk mengurangi konsumsi kerja layar) dengan RAM 4 GB.
Jika kamu pakai Linux, sebaiknya pilih Desktop Environment yang ringan (seperti: LXDE, LXQT) atau mengunakan Window/Tilling manager (seperti: Openbox/Bspwm)
Non-aktifkan Plugins yang Tidak Terpakai
Untuk membuka menu ini pilih menu bar File (kiri atas) >Settings > Plugins (menu berdiri kiri).
Plugins adalah perkakas tambahan untuk memberi fungsi tambahan di Android Studio, karena perkakas tambahan ini tidak terpakai semua oleh saya maka saya non-aktifkan (tidak mencentang biru) plugins tersebut.
Tentunya perlu dipilah-pilah plugins yang akan di non-aktifkan, agar tidak mematikan plugins yang diperlukan untuk membangun APK. Dari tangkapan layar diatas bisa menjadi referensi untuk plugins yang akan di non-aktifkan.
Tingkatkan Alokasi Heap JVM
Tips kedua ini lumayan tekstual karena tidak ada opsinya di Android Studio, dimana kita harus mengubah langsung konfigurasi memori Android Studio dengan teks editor.
Alokasi Heap JVM adalah penyedia kapasitas memori untuk menyimpan data program saat berjalan pada Java Virtual Machine(JVM) [1]. Android Studio dibangun mengunakan Java, maka diperlukan memasang Java Runtime Engine(JRE) untuk menjalankanya.
Tips ini saya dapatkan ketika memasang tema material, saat itu muncul jendela pop-up untuk meningkat penggunaan alokasi Heap. Pada saat itu saya diminta untuk meningkatkan -Xmx521m menjadi -Xmx1280m.
Angka ini terbatas pada besar ukuran RAM perangkat kamu karena alokasi Heap terjadi di RAM (tempat program dijalankan) bukan pada Hardisk, namun ada baiknya jangan mengunakan keseluruhan RAM kamu untuk Alokasi Heap JVM.
Untuk mengubah konfigurasi memori Android Studio, buka folder (dimana ada folder bin,jre,lib dan plugins didalamnya) Android Studio. Masuk ke folder bin dan buka file studio.vmoptions menggunakan teks editor (bebas, mau teks editor apa saja).
Lalu ubah bagian -Xmx5**m menjadi -Xmx1280m setelah itu disimpan dan buka Android Studio (bila masih membuka Android Studio, lakukan Restart di menu File (kiri atas) > Invalidate Cache/Restart > pilih Just Restart).
Data diatas merupakan tangkapan layar proses manager saya (mengunaka htop), menunjukan aktivitas CPU yang rendah namun dengan penggunaan RAM yang tinggi (ini sudah berjalan sambil menulis artikel ini, mengunakan Firefox).
Hal yang umum terjadi ketika Android Studio lamban dan macet adalah penggunaan Central Processing Unit(CPU) yang begitu besar sehingga membuat sistem operasi sibuk dan terjadi tidak ada proses yang bisa dilakukan (perangkat macet,hangs, not responding dan sejenisnya) karena tidak ada alokasi CPU untuk mengerjakan proses. Ini biasa terjadi saat membangun(build) APK.
Bila tampilan Android Studio kurang nyaman atau ingin melakukan modifikasi, pastikan pilih tema yang tidak berpengaruh besar pada performa dan memilih typografi (pilih fonts) yang sesuai.
Tips ini ditujukan untuk membantu mengatasi masalah performa android yang melambat saat menulis atau mendesain XML, untuk proses kompilasi APK saya belum menemukan cara untuk mengoptimasinya.
Saran terakhir dari saya, lakukan dual-boot sistem operasi (Linux dan Windows). Dual-boot cukup memakan penyimpanan Hardisk, namun tidak untuk proses CPU karena perangkat hanya mampu menjalankan 1 sistem operasi utama dalam satu waktu.
Sekian tips dari saya, semoga berkerja untuk meningkat performa.
Terima kasih.
Referensi
[1] Baeldung,Stack Memory and Heap Memory in Java, https://www.baeldung.com/java-stack-heap